• Breaking News

    Kamis, 01 Desember 2016

    Peralihan ke Era Kartu (Cashless)


    Jakarta - Seperti kita ketahui bersama bahwa perkembangan teknologi dalam beberapa tahun terakhir berkembang dengan pesat. Tidak hanya elektronik yang semakin canggih, namun teknologi di sektor keuangan pun berkembang lho. Coba kita tengok 2-3 tahun terakhir, di mana pembayaran transportasi umum (Transjakarta, KRL) yang awalnya menggunakan uang fisik, kini sudah beralih dengan tap kartu saja.

    Ketika kamu membeli makanan atau beberapa minimarket, sudah menggunakan tap kartu bila ingin mendapatkan potongan harga. Hal-hal semacam ini yang mendorong kita untuk mendukung gerakan non tunai, alias cashless. Tentu jauh sebelum model tap kartu ini, sudah ada kartu kredit yang memudahkan masyarakat.

    Eittt, tapi ini berbeda lho, antara kartu kredit dan tap kartu yang saya akan bahas. Sedikit gambaran, kartu kredit memiliki limit yang besar hingga puluhan juta bahkan ratusan juta, dan dibayar bulanan. Beda hal dengan kartu tap, yang perlu kita top up terlebih dahulu, baru bisa digunakan. So cukup jelas ya. Yuk kita sedikit bedah kartu tap ini di era cashless.

    Secara arti, cashless berarti tanpa uang tunai, yang maksudnya adalah melakukan transaksi tanpa menggunakan uang tunai, namun menggunakan transfer, cek, bilyet giro, kartu kredit hingga tap kartu (E-wallet). Istilah cashless sendiri semakin populer melihat jumlah transaksi yang dilakukan tanpa menggunakan uang fisik semakin besar, terutama kota-kota besar di Indonesia. Bagi anda pengguna kartu tap, berikut beberapa keuntungan yang bisa anda rasakan.

    Kenyamanan dan Memudahan. Di Era globalisasi ini, tentu setiap orang ingin bergerak cepat dan praktis. Dengan sistem cashless atau tap kartu pada beberapa transportasi publik, ini menjadi kelebihan tersendiri. Mengurangi antrean yang panjang, baik antrean KRL, Transjakarta ataupun pintu tol.

    Diskon di beberapa merchant. Baik pria atau wanita, mendengar kata diskon tentu menjadi daya tarik tersendiri. Seiiring dengan perkembangan cashless ini, tidak hanya perbankan yang mengeluarkan kartu tap, namun perusahaan operator telekomunikaspun tidak mau ketinggalan. Banyak diskon dari masing-masing operator. Ada yang bekerja sama dengan restoran cepat saji, anda akan mendapat diskon 20%, dan ada pula dengan minuman bubble kesukaan anak muda sekarang. Tentu masih banyak merchant yang bekerja sama dengan operator tersebut dan bisa kamu dapatkan di website masing-masing dari operatot telekomunikasi tersebut.

    Mudah Mengatur keuangan. Apakah anda pernah mengalami hal ini, anda memiliki uang di Rp 50.000, lalu belanja dengan uang tersebut setengahnya atau kurang. Anda akan menerima kembalian yang biasanya 'recehan'. Setelah itu biasanya recehan tersebut akan hilang dengan sendirinya. Dalam arti bukan hilang yang sebenarnya, tapi hilang tanpa catatan pengeluaran yang jelas. Saya rasa, selain saya, anda juga pernah mengalami hal ini kan. Nah, dengan kemudahan kartu tap ini, anda dapat mengatur keuangan yang lebih baik. Pengeluaran anda jadi lebih tercatat dan efesien dengan menggunakan kartu tap ini, sehingga istilah hilang dengan sendirinya dapat berkurang.

    Mudah didapatkan. Seperti kita ketahui bersama, kartu tap ini mudah didapatkan. Sudah 5 bank besar yang bekerja sama dengan KRL, Transjakarta dan pintu Tol untuk bertransaksi. Selain itu, gerai dari operator telekomunikasi juga sudah banyak di pusat pembelanjaan (mal), jadi akses masyarakat untuk mendapatkan kartu tap ini, sangat mudah.

    Dukungan Pemerintah. Di Indonesia sendiri, khususnya ibukota Jakarta, sudah mulai berbenah diri dengan memperkenalkan warganya pada Kartu Jakarta Pintar untuk pelajar yang meminimalisir penggunaan uang tunai. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengatakan 'masyarakat e-cashless sendiri sebaiknya mulai diberdayakan untuk membantu kaum yang berkekurangan di ibukota. Hal ini akan membantu pendistribusian dana untuk para kaum berkekurangan di Jakarta dan memperbaiki layanan publik.'

    Saat ini, sistem tanpa uang tunai yang sudah menjadi kegerakan tersendiri dalam Gerakan Nasional Non Tunai atau GNNT sejak tahun 2010 ini sedang dikembangkan bagi para pedagang kaki lima, sebagai bentuk perlindungan dari preman jalanan dan mengorganisir PKL yang lebih rapi.

    Ya inilah beberapa keuntungan yang bisa anda dapatkan dengan beralihnya era uang fisik menuju era cashless. Mungkin ini adalah awal dari berubahnya isi dompet kita, yang tadinya uang fisik, menjadi tumpukan kartu atau malah mungkin dompet anda akan berubah bentuk menjadi virtual. It's so posibble.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar